DESKRIPSI PROSES
Biodisel merupakan bahan bakar
alternatif mesin diesel yang dibuat dari
bahan baku RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Olein). Proses
yang digunakan pada pra rancangan pabrik pembuatan biodiesel ini adalah proses
transesterifikasi dengan menggunakan reaktor yang memiliki pengaduk atau CSTR
dimana RBDPO bereaksi dengan metanol dan katalis KOH menghasilkan biodiesel /
metil ester dan gliserol.
1 Proses Pencampuran dan Transesterifikasi
Metanol
dari tangki bahan baku metanol (T-02), dipompakan ke dalam mixer (M), yang mana
kedalamnya sudah dimasukkan terlebih dahulu KOH yang jumlahnya 1,2 % dari
jumlah bahan baku RBDPO. RBDPO kemudian di pompakan ke reaktor transestrifikasi
(RT). Pada reaktor terjadi reaksi transesterifikasi dimana RBDPO bereaksi
dengan campuran metanol dan katalis KOH (metoksi). Reaksi yang terjadi adalah:
CH2 – OOC – R3 KOH R1 – COO –
CH3 CH2 –
OH
CH
– OOC – R2 + 3 CH3OH R2 - COO –
CH3 + CH – OH
CH2
– OOC – R3 70 oC,
1 atm R3 –
COO – CH3 CH2 –
OH
Trigliserida
(RBDPO) Metanol
Biodiesel
/ metil ester
Gliserol
Kondisi
operasi pada reaktor ini yaitu : tekanan 1 atm dan temperatur reaksi 70 oC
(Gerhard knote, dkk, 2005)
2 Proses separasi / pemisahan
Campuran yang keluar dari reaktor
transesterifikasi (R) berupa biodiesel, sisa RBDPO, metanol, dan katalis KOH
dialirkan ke distilasi flash (DF)
dengan kondisi proses 70oC dan tekanan 1 atm. Alat ini bertujuan
untuk memisahkan produk yang yang
dihasilkan dari proses transesterifikasi yaitu produk bawah yang berupa tri gliserida, Biodiesel yang masih
mengandung sedikit air, produk atas yang terdiri dari metanol yang direcycle
kembali ketangki bahan baku metanol.
3 Proses pendinginan
Untuk mendinginkan produk, dapat dilakukan dengan
menggunakan cooler, karena hasil keluaran dari alat distilasi, suhu mencapai 70OC,
maka temperatur harus diturunkan hingga 35OC. Kemudian produk masuk
ke tangki pencucian.
4 Proses Pencucian
Campuran
keluaran dari proses distilasi masuk ke tangki pencucian (TP) bersamaan dengan
air hangat yang jumlahnya sama dengan jumlah biodiesel yang masuk ke tangki
pencucian (TP). Proses pencucian ini gunanya untuk mengikat sisa RBDPO sehingga
mudah dipisahkan. Keluaran dari tangki pencucian (TP) mempunyai temperatur 35 oC
dan tekanan 1 atm.
5 Proses Pemisahan Secara Dekantasi
Proses dekantasi dilakukan untuk
memisahkan fraksi metil ester/biodiesel dengan RBDPO yang masih terlarut,
biodiesel berada pada lapisan atas karena mempunyai densitas lebih kecil yaitu
0.8924 gr/cm3. Sedangkan RBDPO berada pada lapisan bawah yang
kemudian dilairkan ke pengolahan limbah dan Biodiesel masuk ke Biodiesel
storage tank.
6 Proses Pengeringan Biodiesel
Keluaran
dari Dekanter dialirkan ke dryer.
Pada alat ini akan dipisahkan antara biodiesel dan kemungkinan kandungan air
yang masih terdapat dalam produk biodiesel. Kemudian produk dapat langsung
dialirkan kedalam storage tank dan dapat dimanfaatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar