Minggu, 03 Februari 2013

BIODIESEL


DESKRIPSI PROSES
Biodisel merupakan bahan bakar alternatif mesin diesel yang dibuat dari  bahan baku RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Olein). Proses yang digunakan pada pra rancangan pabrik pembuatan biodiesel ini adalah proses transesterifikasi dengan menggunakan reaktor yang memiliki pengaduk atau CSTR dimana RBDPO bereaksi dengan metanol dan katalis KOH menghasilkan biodiesel / metil ester dan gliserol.


1 Proses Pencampuran dan Transesterifikasi 
            Metanol dari tangki bahan baku metanol (T-02), dipompakan ke dalam mixer (M), yang mana kedalamnya sudah dimasukkan terlebih dahulu KOH yang jumlahnya 1,2 % dari jumlah bahan baku RBDPO. RBDPO kemudian di pompakan ke reaktor transestrifikasi (RT). Pada reaktor terjadi reaksi transesterifikasi dimana RBDPO bereaksi dengan campuran metanol dan katalis KOH (metoksi). Reaksi yang terjadi adalah:

 CH2 – OOC – R3                                          KOH                    R1 – COO – CH3         CH2 – OH
 CH – OOC – R2 + 3 CH3OH                          R2  - COO  – CH3  +   CH – OH
CH2 – OOC – R3                                   70 oC, 1 atm             R3 – COO – CH3          CH2 – OH

Trigliserida (RBDPO)              Metanol                                                 Biodiesel / metil ester                     Gliserol


                  Kondisi operasi pada reaktor ini yaitu : tekanan 1 atm dan temperatur reaksi 70 oC (Gerhard knote, dkk, 2005)

2 Proses separasi / pemisahan
                  Campuran yang keluar dari reaktor transesterifikasi (R) berupa biodiesel, sisa RBDPO, metanol, dan katalis KOH dialirkan ke distilasi flash (DF) dengan kondisi proses 70oC dan tekanan 1 atm. Alat ini bertujuan untuk memisahkan produk yang  yang dihasilkan dari proses transesterifikasi yaitu produk bawah yang berupa  tri gliserida, Biodiesel yang masih mengandung sedikit air, produk atas yang terdiri dari metanol yang direcycle kembali ketangki bahan baku metanol.

3 Proses pendinginan
            Untuk mendinginkan produk, dapat dilakukan dengan menggunakan cooler, karena hasil keluaran dari alat distilasi, suhu mencapai 70OC, maka temperatur harus diturunkan hingga 35OC. Kemudian produk masuk ke tangki pencucian.

4 Proses Pencucian 
                  Campuran keluaran dari proses distilasi masuk ke tangki pencucian (TP) bersamaan dengan air hangat yang jumlahnya sama dengan jumlah biodiesel yang masuk ke tangki pencucian (TP). Proses pencucian ini gunanya untuk mengikat sisa RBDPO sehingga mudah dipisahkan. Keluaran dari tangki pencucian (TP) mempunyai temperatur 35 oC dan tekanan 1 atm.

5 Proses Pemisahan Secara Dekantasi 
                  Proses dekantasi dilakukan untuk memisahkan fraksi metil ester/biodiesel dengan RBDPO yang masih terlarut, biodiesel berada pada lapisan atas karena mempunyai densitas lebih kecil yaitu 0.8924 gr/cm3. Sedangkan RBDPO berada pada lapisan bawah yang kemudian dilairkan ke pengolahan limbah dan Biodiesel masuk ke Biodiesel storage tank.

6 Proses Pengeringan Biodiesel
                  Keluaran dari Dekanter dialirkan ke dryer. Pada alat ini akan dipisahkan antara biodiesel dan kemungkinan kandungan air yang masih terdapat dalam produk biodiesel. Kemudian produk dapat langsung dialirkan kedalam storage tank dan dapat dimanfaatkan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar