ABSTRAK
Ban bekas dapat dijadikan bahan baku genteng
polymer dengan menggunakan aspal sebagai anti air (waterproof) dan penambahan
10% karet alam SIR 20 untuk mendapatkan sifat lentur. Pencampuran dan Karakterisasi
sifat fisik dari genteng polymer dengan bahan baku ban bekas, karet alam dan
aspal dengan perbandingan 90 : 10, penambahan issosianat sebagai perekat
menunjang meningkatkan Sifat mekanik yang dilakukan dengan metode blending
dengan temperatur 145OC yang
kemudian ditekan dengan 30 atm. Untuk menetukan kekuatan mekanik dilakukan uji fisik
yang ditentukan dari tegangan dan regangan, nilai kekuatan tegangan tarik 0.80
kg.f dan regangan 10.37 mm/menit. Analisa digunakan untuk mengkarakterisasi
perubahan struktural dari genteng polymer dmana dengan adanya penambahan sulfur
yang membentuk radikal akan menjadikan ikatan antara karbon pada monomer yang
kuat. Pengujian terhadap daya serapan
air yang diserap oleh genteng polmer cukup kecil dengan 0.024 gram dan sesuai
dengan standart SNI.
Latar Belakang
Karakteristik-karakteristik
dari suatu atap, tergantung atas tujuan dari bangunan yang ditutup, bahan-bahan
konstruksi, konsep-konsep yang berhubungan dengan desain dan praktek, ditentukan oleh metoda dan
bagaimana atap itu dipasang. Berbagai bahaya yang mungkin terjadi apabila atap
dari suatu bangunan memiliki sifat seperti material yang keras dan berat, sifat
diatas ketahan bagik tetapi ada kemungkinan dari badai dan gempa yang dapat
membahyakan. (Daniel friedman, inspect Apedia, 1991-2007)
Aspal adalah material yang pada temperatur ruang
berbentuk padat sampai agak padat, dan bersifat termoplastis. Jadi, aspal akan
mencair jika dipanaskan sampai temperatur tertentu, dan kembali membeku jika
temperatur turun. Bersama dengan agregat, aspal merupakan material pmebentuk
campuran perkerasan jalan. (Sukirman,S., 2003).
Aspal merupakan distilat paling bawah
dari minyak bumi, yang memiliki banyak sekali manfaat dan kegunaan. Aspal sisa dapat digunakan di
dalam bermacam produk-produk, termasuk:
- Jalan aspal,
- Dasar pondasi dan subdasar,
- Tambalan dingin untuk lubang di jalanan, trotoar
kakilima, jalan untuk mobil, lereng-lereng, jembatan-jembatan, dan bidang
parkir,
- Tambalan lubang di jalanan,
- Jalan dan penutup tanah,
- Atap bangunan, dan
- Minyak bakar
karena ketersediaan
timbunan tanah berkurang untuk bahan genteng roofing, dan persenan peningkatan limbah
padat, menjadi semakin tertarik akan menemukan cara alternatif memanage shingle
limbah, dan dapat dibuat dari asphalt. ( The Blue Book--Building & Construction,
2009)
pada
penelitian ini digunakan aspal yang berasal dari aspal curah dari departemen
pekerjaan umum jalan pasar dua Medan .
Disisi
lain Ban merupakan bahan buangan sisa roda.
ban modern terdiri dari seutas gabungan cord/rubber. Ban roda dihasilkan dari
beberapa komponen-komponen yang terpisah, seperti innerliner, dawai dan kabel,
sabuk-sabuk, dll., dan komponen-komponen yang berbeda mempunyai
komposisi-komposisi karet yang berbeda. . ( Lan Liang, Texas A&M
University , 2004)
Karet
ban bukanlah murni, terdiri dari berbagai campuran, campuran itu terdiri dari
elastomer-elastomer dan berbagai bahan tambahan. Bahan tambahan ini dapat
digolongkan sebagai bahan vulkanisasi, penggerak-penggerak vulkanisasi dan
retarders/accelerators, pengisi, atau pencampur, antidegradants,, bahan pelunak,
warna pigmen-pigmen dan organic.( Lan Liang, Texas A&M
University , 2004)
Beberapa
peneliti telah membuat genteng dari bahan baku
asphalt dengan berbagai variasi, seperti variasi apal dengan serat, campura
pasir, campuran kerikil (hot mix), dan ada beberpa percobaan yng memakai tanah
liat, (wikipedia, 2010)
Sifat
Bahan yang diperlukan oleh ban seperti fleksibilitas, histeresis rendah, friksi
baik di kebanyakan permukaan-permukaan,
hambatan ampelas tinggi, dan sifat tak tembus baik ke udara yang dimasukkan. kemampuan
ini memastikan bahwa ban roda melaksanakan bermacam fungsi-fungsi di bawah
kondisi-kondisi yang parah, sulit, keras, berat. Sifat-sifat khusus ini
menuntut teknologi pencampuran karet canggih dan persentase pencampuran tepat,
yang sebaliknya menghasilkan limbah pembuangan lebih hebat. ( Lan Liang, Texas A&M
University , 2004)
Penggunaan
issosianat pada pembuatan genteng polimer dimaksudkan untuk memberi daya rekat
yang baik antara bahan dalam campuran, issosianat akan berekasi dengan polimer
yang akan memebentuk crosslink.yang mana campuran tersebut mempunyai daya rekat
yang buruk bila hanya menggunakan aspal sebagai bahan untuk merekatkan antara bahan-bahan lainnya.
Dari
uraian diatas maka peneliti ingin meneliti campuran asphalt dengan ban (luar)
bekas manggunakan perekat isosianat dengan harapan bahan yang dihasilkan dapat
digunakan sebagai genteng.
Prosedur untuk mendapatkan campuran optimum
ban bekas, karet alam SIR-20 dan asphalt.
- Sebanyak 40,5 gram ban bekas dan sebanyak 4,5 gram karet alam sir 20 dicampurkan dengan 1 gram sulfur dalam beaker glass, kemudian dimasukkan kedalam alat blending, lalu diblending selama 10 menit .
- Menambahkan asphalt sebanyak 5 gram, dan diblending
selama 20 menit.
- Setelah diblending, kemudian dimasukkan kedalam
cetakan besi yang sudah diberi alas aluminium foil. Kemudian diletakkan kedalam alat kompresor
dan ditekan untuk mendapatkan lempengan genteng dengan tekanan 35 atm dan
temperatur 145 OC dalam waktu 120 menit.
- setelah 120 menit sampel dikeluarkan dan dibuka
dari cetakan dan aluminium foil
lalu didinginkan.
- sampel dianalisa tegangan dan regangan (Tensile Test), FTIR, dan daya serapan sampel
terhadap air.
- Untuk
sampel berikutnya dilakukan perlakuan yang sama dengan pengubahan persentase
dari Ban bekas dan aspal yaitu :
-
Persentase ban bekas dan karet alam : 90%, 80%, 70%,
60%, 50%, 40%, 30%, 20%, 10%.
-
Persentase aspalt : 10%, 20%, 30%, 40%, 50%,
60%, 70%, 80%, 90%.
Kesimpulan
Karakteristik dan pengujian terhadap
genteng polymer yang terdiri dari campuran ban bekas, karet alam dan aspal
dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Material
genteng polymer tidak harus dari
bahan baku komersil, namun bisa dibuat dari limbah ban bekas, yang dapat
dipadukan dengan karet alam, dengan mengatur formula konsentrasinya agar
bisa mendapatkan sifat mekanis yang baik.
- Dari
pengujian tegangan tarik dan regangan, campuran yang optimum adalah
campuran ban bekas dengan karet alam dengan perbandingan 90:10%, dengan
aspal 10% dan sulfur 1 % dan daya serap air dibawah 10% yang Sudah
memenuhi standarat SNI.
- Karakteristik
fisik dari genteng polimer yang diperoleh sangat baik dengan permukaan
yang rata, memiliki kelenturan, ringan dan tahan terhadap rembesan air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar