Isosianat adalah golongan fungsional atom-atom
– N=C=O (1 nitrogen, 1 karbon, 1 oksigen), untuk golongan fungsional sianat
diatur sebagai – O–C≡N. senyawa organik yang berisi satu kelompok isosianat
boleh juga disebut sebagai satu isosianat. Satu isosianat mungkin punya
kelompok isosianat lebih dari satu. Satu isosianat yang mempunyai dua isosianat
dikenal sebagai diisocyanate. Diisocyanates dihasilkan untuk reaksi dengan
poliol-poliol di dalam produksi poliuretan-poliuretan.
Isosianat adalah perekat yang memiliki kekuatan yang lebih tinggi
daripada perekat lainnya. Isosianat bereaksi bukan hanya dengan aquarous tetapi
juga dengan kayu yang menghasilkan ikatan kimia yang kuat sekali (chemical
bonding). Isosianat juga memiliki gugus kimia yang sangat reaktif, yaitu
R-N=C=O. Keunikan perekat isosianat adalah dapat digunakan pada variasi suhu yang
luas, tahan air, panas, cepat kering, PH netral dan kedap terhadap solvent
(pelarut organik). Perekat ini juga memiliki daya guna yang luas untuk
merekatkan berbagai macam material alam (Widjaja,1995)
isosianat-isosianat
dengan tiga atau lebih kelompok isosianat bereaksi dengan suatu poliol, polimer
yang hasilnya adalah crosslinked. dengan poliol polimer yang dihasilkan adalah
crosslinked. Jumlah dari crosslinking mempengaruhi Jumlah silang mempengaruhi
kekakuan dari polimer. Bertentangan dengan polimer linear, polimer crosslinked Berlawanan
dengan polimer linier, polimer crosslinked tidak mengalir ketika
dipanaskan. Semua lem struktural bersifat crosslink karena crosslinked ini
mengeliminasi (deformasi cross section
beban konstan). Di mana ada satu kelebihan Dalam sistem reaksi terdapat
kelebihan dari isosianat crosslink bisa reaksi-reaksi terjadi. Reaksi-reaksi ini
membentuk pertalian-pertalian dari Reaksi-reaksi ini bentuk keterkaitan (Berend Eling dan Dr Chris
Phanopolous,)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar